Kamis, 08 November 2012

Resensi Film The Raid


Resensi Film The Raid
                
Judul resensi yang saya buat adalah film buatan Indonesia yang berjudul The Raid : Redemption, yang di sutradarai dan di produseri oleh Gareth Evans yang masih berdarah wales, inggris dan dimainkan oleh aktor laga Indonesia yang cukup terkenal yaitu Iko Uwais itu menjadi The Cadillac people’s choice midnight madness award pada film pembuka program midnight madness Toronto international film festival 2011 (TIFF) pada 8 september 2011 yang lalu. Film The Raid dibeli oleh Sony Pictures untuk di distrubusikan untuk Amerika Serikat dan di Canada oleh Alliance Films, untuk penjualan internasional nya di pegang oleh Celluloid Nightmares. Dan akhir nya Sony Pictures menambahkan akhir pada judul nya yaitu menjadi The Raid : Redemption.

Ringaksan jalan ceritanya
                
Di daerah kumuh yang berpusat di daerah Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen tua yang kotor tetapi di gunakan menjadi markas persembunyian para pembunuh – pembunuh dan bandit kelas dunia dan yang paling berbahaya. Dan tidak ada satupun orang dari luar yang dapat menyentuh apartemen tua tersebut, bahkan para perwira dan petinggi dari kepolisian yang paling berani pun untuk masuk ke dalam apartemen tersebut. Lalu sebuah pasukan khusus yang sering kita sebut time lit SWAT yang berjumlah 20 orang yang di tugaskan untuk menyerbu apartemen tersebut yang telah di ketahui sebagai pesembunyian penjahat – penjahat kelas dunia dan menyergap gembong atau ketua narkotik yang terkenal dan menguasai gedung tersebut.
                
Tetapi ketika sebuah pertemuan dengan seorang petinggi dari polisi yang di tugas kan untuk mengintai apartemen tersebut membuka rencana mereka dan berita tentang serangan mereka mencapai sang gembong narkotik tersebut, tiba – tiba lampu dalam gedung padam dan semua akses pintu keluar telah diblokir. Pasukan tersebut terjebak pada lantai enam, tanpa jalan keluar satupun, sehingga para pasukan tersebut harus berjuang melawan para penjahat kelas dunia tersebut yang terkenal kejam dan tanpa ampun. Satu per satu dari mereka pun tumbang di bunuh oleh para penjahat tersebut., Tapi ada satu orang yang berani berjuang terus untuk menangkap gembong narkotik tersebut dan menghukum nya. Perjuangan mereka pun tidak sia – sia dan akhir nya ketua atau gembong narkotik itu pun tertangkap, tapi karena ada salah satu anggota dari tim kepolisian tersebut yang berniat serakah dan hanya memikirkan diri nya sendiri itu membuat rencana tersebut kacau. Akhir nya si si gembong narkotik itu pun di bunuh sebelum di serahkan ke kepolisian, dan sang polisi yang serkah tersebut membunuh diri nya sendiri dengan menembakan pistol nya ke kepala nya sendiri. Dan berakhir lah cerita dari penguasa dan gembong narkotik tersebut, dan membuat dunia luar sedikit agak nyaman dengan mendengar berita tersebut.