PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis yang sangat kompleks, terdiri dari lebih 17.000 buah pulau-pulau besar kecil, yang semua satu sama lainnya dipisahkan oleh selat-selat dan lautan yang sangat luas. Lingkungan geografis ini akan semakin kompleks lagi apabila kita lihat pada pulau-pulau yang besar, adanya danau yang luas, sungai yang lebar, pegunungan yang tinggi, hutan yang lebat, dan lain sebagainya.
Lingkungan geografis semacam itulah yang menjadi salah satu faktor utama terbentuknya aneka macam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Bahkan berdasarkan keanekaragaman bahasa ini, para ahli antropologi memperkirakan bahwa di Indonesia terdapat hampir 250 suku bangsa yang lainnya.
Suku bangsa Jawa adalah suku bangsa yang mendiami pulau Jawa bagian tengah dan timur, serta daerah-daerah yang disebut kejawen sebelum terjadi perubahan seperti sekarang ini. Daerah itu ialah Banyumas, Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang, dan Kediri, sedang daerah di luar ini dinamakan pesisir dan ujung timur. Daerah yang merupakan pusat kebudayaan Jawa adalah 2 daerah yang luas bekas Kerajaan Mataram, yaitu Yogyakarta dan Surakarta yang terpecah pada tahun 1755. Sekian banyak daerah tempat kediaman orang Jawa ini terdapat berbagai variasi dan perbedaan-perbedaan yang bersifat lokal dalam beberapa unsur kebudayaannya seperti perbedaan mengenai berbagai istilah teknis, dialek bahasa, dan lain-lain. Namun tidak menunjukkan perbedaan yang besar, sebab masih menunjukkan satu pola atau satu sistem kebudayaan Jawa.
KEBUDAYAAN JAWA
IDENTIFIKASI
Daerah Kebudayaan Jawa bukanlah meliputi seluruh Pulau Jawa. Namun hanya meliputi seluruh bagian tengah dan timur dari Pulau Jawa. Dua daerah pecahan Kerajaan Mataram yaitu Surakarta dan Yogyakarta merupakan pusat dari Kebudayaan Jawa. Dalam hal bahasa yang digunakan, berdasarkan kriteria tingkatannya orang Jawa mengenal dua macam bahasa Jawa. Yaitu bahasa Jawa Ngoko dan Krama.
Jumlah penduduk Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura menurut angka sensus 1930 adalah 30.321.000 jiwa dengan padat penduduk rata-rata 402 per km², sedangkan lebih dari 30 tahun kemudian, ialah menurut angka sensus tahun 1961, penduduk ketiga daerah tersebut adalah 42.471.000 jiwa, dengan padat penduduk rata-rata 567 per km².
JAWA TENGAH
Jawa Tengah adalah sebuah PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis yang sangat kompleks, terdiri dari lebih 17.000 buah pulau-pulau besar kecil, yang semua satu sama lainnya dipisahkan oleh selat-selat dan lautan yang sangat luas. Lingkungan geografis ini akan semakin kompleks lagi apabila kita lihat pada pulau-pulau yang besar, adanya danau yang luas, sungai yang lebar, pegunungan yang tinggi, hutan yang lebat, dan lain sebagainya.
Lingkungan geografis semacam itulah yang menjadi salah satu faktor utama terbentuknya aneka macam suku bangsa, budaya, dan bahasa. Bahkan berdasarkan keanekaragaman bahasa ini, para ahli antropologi memperkirakan bahwa di Indonesia terdapat hampir 250 suku bangsa yang lainnya.
Suku bangsa Jawa adalah suku bangsa yang mendiami pulau Jawa bagian tengah dan timur, serta daerah-daerah yang disebut kejawen sebelum terjadi perubahan seperti sekarang ini. Daerah itu ialah Banyumas, Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Malang, dan Kediri, sedang daerah di luar ini dinamakan pesisir dan ujung timur. Daerah yang merupakan pusat kebudayaan Jawa adalah 2 daerah yang luas bekas Kerajaan Mataram, yaitu Yogyakarta dan Surakarta yang terpecah pada tahun 1755. Sekian banyak daerah tempat kediaman orang Jawa ini terdapat berbagai variasi dan perbedaan-perbedaan yang bersifat lokal dalam beberapa unsur kebudayaannya seperti perbedaan mengenai berbagai istilah teknis, dialek bahasa, dan lain-lain. Namun tidak menunjukkan perbedaan yang besar, sebab masih menunjukkan satu pola atau satu sistem kebudayaan Jawa.
KEBUDAYAAN JAWA
IDENTIFIKASI
Daerah Kebudayaan Jawa bukanlah meliputi seluruh Pulau Jawa. Namun hanya meliputi seluruh bagian tengah dan timur dari Pulau Jawa. Dua daerah pecahan Kerajaan Mataram yaitu Surakarta dan Yogyakarta merupakan pusat dari Kebudayaan Jawa. Dalam hal bahasa yang digunakan, berdasarkan kriteria tingkatannya orang Jawa mengenal dua macam bahasa Jawa. Yaitu bahasa Jawa Ngoko dan Krama.
Jumlah penduduk Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura menurut angka sensus 1930 adalah 30.321.000 jiwa dengan padat penduduk rata-rata 402 per km², sedangkan lebih dari 30 tahun kemudian, ialah menurut angka sensus tahun 1961, penduduk ketiga daerah tersebut adalah 42.471.000 jiwa, dengan padat penduduk rata-rata 567 per km².
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar