SEMARANG, KOMPAS.com — Rem bus Nugroho berpelat
nomor H 1574 AG jurusan Pudakpayung-Penggaron, yang menabrak empat mobil dan 10
sepeda motor, mulai blong sekitar 50 meter sebelum menabrak dan akhirnya
berhenti.
Sari (34), salah seorang
penumpang bus, mengatakan, bus pada awalnya berjalan normal.
Bahkan turunan Gombel yang juga
terjal dapat dilalui tanpa masalah. Memasuki kawasan Tanah Putih, tepat di
depan wihara, bus mulai berjalan tak terkendali.
"Saya kira sopir
ugal-ugalan. Ternyata remnya blong. Kami (penumpang) semua berteriak-teriak.
Bus kemudian menabrak mobil, motor, dan berhenti di bawah baliho. Ada mobil
yang terjepit mobil," kata Sari yang mengalami luka ringan.
Para korban dalam kecelakaan
itu dilarikan ke RS Roemani dan RS dr Kariadi. Dua dari tiga orang yang tewas
adalah Eko Budiarto (35), warga Kebonagung, yang mengendarai sepeda motor, dan
Agus Sulistyo, warga Ganesha Mukti, yang mengendarai sedan merah.
Adik dari Eko, Diah (25),
mengatakan, kakaknya baru pulang dari tempat kerja di Banyumanik menuju
kediamannya di Genuk, Semarang.
Kepala Polrestabes Semarang
Komisaris Besar Elan Subilan mengatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan
penyebab rem blong pada bus, apakah karena kondisi mesin yang tidak laik jalan
atau mesin mati (rusak) pada saat kejadian. "Kita akan dalami. Sementara
sopir bus sedang dalam pemeriksaan," kata Elan.
Sumber : kompas.com
Analisis :
Menurut analisis saya kejadian rem blong tersebut merupakan
keteledoran dari sang supir Bus maut tersebut, ada nya korban tewa menambah
catatan korban tewas yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Sebenarnya
hal tersebut dapat di hindari ketika dari awal bus sebelum di kendarai sang
mekanik dan supir bus tersebut mengecek seluruh komponen bus tersebut apakah
ada yang rusak atau tidak. Semoga dengan adanya kejadian ini seluruh armada
kendaraan umum untuk selalu berhati – hati dan memeriksa kembali kendaraan nya
sebelum ada kejadian lagi yang tidak di inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar