Sabtu, 29 Desember 2012

Makan malam di bahari seafood


                 Di malam liburan UTS sambil mengisi waktu luang, saya berdua dengan teman saya yang bernama yogi sedang berjalan – jalan hingga larut malam, dan tidak berasa waktu sudah menunjukka jam satu kurang 10 menit, lalu perut pun merasa lapar, dan kami memutuskan untuk makan bersama sebelum pulang.
                Setelah melihat – lihat tempat makan yang kami lewati, saya memutuskan untuk makan di sebuah tempat makan seafood yang bernama BAHARI SEAFOOD, tempat nya cukup terpencil dan nyelip di suatu gang, tetapi saya merekomendasikan makan di tempat itu karena saya tahu tempat makan tersebut cukup enak dan relative murah harga nya, cocok untuk kantong mahasiswa seperti saya.
                
                Di sana hanya terdapat segelintir orang yang makan di sana, karena waktu memang sudah cukup malam, dan saya pergi kesana di hari senin malam, yang memang waktu nya orang lain beristirahat karena bukan hari libur. Pelayan nya pun cukup banyak karena tempat makan tersebut memang cukup besar. Lalu ada seorang pelayan yang menghampiri kami dan menyodorkan menu yang terdapat di tempat makan tersebut. Setelah memilih – milih yang cukup lama, karena menu di situ cukup lengkap, dan akhir nya kami memutuskan untuk memesan cumi asam manis, udang saus tiram, dan sebagai minum nya kami memesan perasan jeruk hangat.
                
                 Sambil menunggu makanan kami datang, kami membakar rokok kami dan mengobrol – ngobrol ringan, setelah kurang lebih 15 menit berlalu akhir nya makanan yang kami pesan pun datang, dengan asap yang masih mengebul di makanan yang kami pesan, kami pun masih mengobrol ringan sambil menunggu makanan tersebut sudah cukup dingin, dan kami pun menyantap nya dengan rasa nafsu karena memang perut kami sangat lapar sekali. Teman saya yang bernama yogi itu pun menyantap makanan yang dia pesan yaitu udang saus tiram dengan sangat mantap, tanpa tersisa sedikit pun di piring nya, lalu saya menawarkan  nya untuk menambah nasi nya, tetapi dia menolak nya karena porsi di sana memang cukup banyak.
               
                 Setalah kami berdua menyelesaikan makan kami yang sampai tuntas sampai piring pun bersih, kami pun berdiam sejenak dan meminum perasan jeruk hangat yang sudah kami pesan, lalu si yogi pun membakar rokok nya kembaii karena dia bernaggapan setelah makan itu paling enak merokok, begitu yang dya bilang kepada saya. Lalu dengan mantap, saya pun mengikuti apa yang dia lakukan. Suara televise terdengar sangat jelas karena memang jarak kami dengan televise cukup dekat. Siaran televise tersebut sedang menyiarkan sebuah penghargaan ajang musik lokal, dan kami pun bernyanyi – nyayi bersama – sama karena perut kami sudah terisi penuh dan sangat malas untuk bergerak. Selagu demi lagu pun terlewati dan watu menunjukkan jam satu lewat tiga puluh lima menit, kami pun memanggil pelayan tersebut kembali untuk membayar makanan yang telah kami santap.
                
                 Setelah kami melihat bon yang telah di berikan oleh pelayan tersebut kami pun membayar nya. Di dalam bon tersebut tertulis makanan yang telah kami pesan tadi, yaitu udang saus tiram yang seharga dua puluh ribu, dan cumi asam manis pun berharga sama yaitu dua puluh ribu juga, lalu nasi dua porsi yang seharga enam ribu, dan yang terkahir  yaitu perasan jeruk hangat yang seharga sepuluh ribu dua gelas. Lalu kami pun membayar dengan seharga lima puluh enam ribu. Dengan porsi yang cukup banyak dan mengeyangkan kami  piker harga seperti itu cukup pantas, dan saya melihat selogan di tempat makan seafood tersebut yang berbunyi BAHARI SEAFOOD NYAMAN TEMPAT NYA, MURAH HARGA NYA, dan selogan itu memang benar. Lalu setelah berberes – beres dan bergegas pulang, kami pun menjauhi tempat makan tersebut sedikit demi sedikit dan akhir nya sampai di rumah masing  - masing dengan perut yang kenyang dan siap menyongsong pagi dengan hati yang senang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar