Di malam liburan UTS sambil mengisi waktu luang, saya berdua
dengan teman saya yang bernama yogi sedang berjalan – jalan hingga larut malam,
dan tidak berasa waktu sudah menunjukka jam satu kurang 10 menit, lalu perut
pun merasa lapar, dan kami memutuskan untuk makan bersama sebelum pulang.
Setelah
melihat – lihat tempat makan yang kami lewati, saya memutuskan untuk makan di
sebuah tempat makan seafood yang bernama BAHARI SEAFOOD, tempat nya cukup
terpencil dan nyelip di suatu gang, tetapi saya merekomendasikan makan di
tempat itu karena saya tahu tempat makan tersebut cukup enak dan relative murah
harga nya, cocok untuk kantong mahasiswa seperti saya.
Di sana
hanya terdapat segelintir orang yang makan di sana, karena waktu memang sudah
cukup malam, dan saya pergi kesana di hari senin malam, yang memang waktu nya
orang lain beristirahat karena bukan hari libur. Pelayan nya pun cukup banyak
karena tempat makan tersebut memang cukup besar. Lalu ada seorang pelayan yang
menghampiri kami dan menyodorkan menu yang terdapat di tempat makan tersebut.
Setelah memilih – milih yang cukup lama, karena menu di situ cukup lengkap, dan
akhir nya kami memutuskan untuk memesan cumi asam manis, udang saus tiram, dan
sebagai minum nya kami memesan perasan jeruk hangat.
Sambil
menunggu makanan kami datang, kami membakar rokok kami dan mengobrol – ngobrol
ringan, setelah kurang lebih 15 menit berlalu akhir nya makanan yang kami pesan
pun datang, dengan asap yang masih mengebul di makanan yang kami pesan, kami
pun masih mengobrol ringan sambil menunggu makanan tersebut sudah cukup dingin,
dan kami pun menyantap nya dengan rasa nafsu karena memang perut kami sangat
lapar sekali. Teman saya yang bernama yogi itu pun menyantap makanan yang dia
pesan yaitu udang saus tiram dengan sangat mantap, tanpa tersisa sedikit pun di
piring nya, lalu saya menawarkan nya
untuk menambah nasi nya, tetapi dia menolak nya karena porsi di sana memang
cukup banyak.
Setalah
kami berdua menyelesaikan makan kami yang sampai tuntas sampai piring pun
bersih, kami pun berdiam sejenak dan meminum perasan jeruk hangat yang sudah
kami pesan, lalu si yogi pun membakar rokok nya kembaii karena dia bernaggapan
setelah makan itu paling enak merokok, begitu yang dya bilang kepada saya. Lalu
dengan mantap, saya pun mengikuti apa yang dia lakukan. Suara televise
terdengar sangat jelas karena memang jarak kami dengan televise cukup dekat.
Siaran televise tersebut sedang menyiarkan sebuah penghargaan ajang musik
lokal, dan kami pun bernyanyi – nyayi bersama – sama karena perut kami sudah
terisi penuh dan sangat malas untuk bergerak. Selagu demi lagu pun terlewati
dan watu menunjukkan jam satu lewat tiga puluh lima menit, kami pun memanggil
pelayan tersebut kembali untuk membayar makanan yang telah kami santap.
Setelah
kami melihat bon yang telah di berikan oleh pelayan tersebut kami pun membayar
nya. Di dalam bon tersebut tertulis makanan yang telah kami pesan tadi, yaitu
udang saus tiram yang seharga dua puluh ribu, dan cumi asam manis pun berharga
sama yaitu dua puluh ribu juga, lalu nasi dua porsi yang seharga enam ribu, dan
yang terkahir yaitu perasan jeruk hangat
yang seharga sepuluh ribu dua gelas. Lalu kami pun membayar dengan seharga lima
puluh enam ribu. Dengan porsi yang cukup banyak dan mengeyangkan kami piker harga seperti itu cukup pantas, dan
saya melihat selogan di tempat makan seafood tersebut yang berbunyi BAHARI
SEAFOOD NYAMAN TEMPAT NYA, MURAH HARGA NYA, dan selogan itu memang benar. Lalu
setelah berberes – beres dan bergegas pulang, kami pun menjauhi tempat makan
tersebut sedikit demi sedikit dan akhir nya sampai di rumah masing - masing dengan perut yang kenyang dan siap
menyongsong pagi dengan hati yang senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar